GPK Jogja Ultimatum Tempo, Jangan Adu Domba Kami

YOGYAKARTA – Tulisan dari media tempo dengan judul “Siapa Ormas dibalik Terpal Bunda Maria?” (Senin, 6 April 2023) sangat tidak layak dan tidak benar, provokatif, mengadu domba, memfitnah, serta memancing situasi yang panas di masyarakat.

“Kita sedang berada di bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan, waktunya kita konsentrasi beribadah, menciptakan situasi yang sejuk di masyarakat, bukan malah sebaliknya Berita tersebut sangat provokatif dan tidak sesuai fakta,kami akan membuat pernyataan tegas” tutur Ketua PW GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah) DIY Arif Hammad Wibowo saat di temui awak media ( 6/4/23 )

Berikut pernyataan lengkap Ketua PW GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah) DIY Arif Hammad Wibowo :

Permasalahan penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo,tambahnya sebenarnya sudah ditangani oleh pihak yang berwenang dan sudah ada kejelasan duduk perkaranya, semua sudah mafhum bahwa yang melakukan inisiatif penutupan patung dengan terpal adalah pemilik dan yang melakukan penutupan adalah adik kandungnya.

Saya heran mengapa majalah tersebut mengkait-kaitkan organisasi GPK dengan peristiwa penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo, ada maksud apa dibalik tulisan tersebut ?

Saya selaku Ketua PW GPK DIY sudah di tanya oleh wartawan majalah tersebut, dan saya menyatakan bahwa GPK DIY tidak pernah mengeluarkan instruksi baik lisan maupun tertulis kepada anggota, untuk mendatangi lokasi patung Bunda Maria di Kulon Progo, tapi justru muncul tulisan dari majalah tersebut yang mendiskreditkan GPK.

Terkait tulisan dari majalah tersebut yang menyatakan bahwa ormas tersebut (GPK) underbow Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang disinyalir terlibat dalam sejumlah tindakan intoleransi di Yogyakarta Itu adalah tulisan yang salah, terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa melakukan telaah lebih dalam dan menggiring pada opini negatif tentang GPK.

GPK di DIY sebagai organisasi sayap PPP memiliki anggota yang jumlahnya ribuan, secara organisasi, kita belum pernah menginstruksikan kepada pengurus, kader, anggota dan simpatisan untuk berbuat intoleran terhadap siapapun baik itu pribadi, kelompok, golongan, organisasi atau yang lainnya. Bahkan kita dengan tegas melarang untuk bertindak intoleran.

Jika kebetulan ada pribadi yang ikut terlibat dalam kegiatan intoleran, itu tidak bisa dikatakan sebagai representasi/atas nama organisasi GPK, itu adalah atas nama pribadi bukan atas nama organisasi.!!

Sama halnya persis seperti kasus wartawan gadungan yang mengatas namakan Wartawan majalah/ media nasional yang melakukan pemerasan kepada dinas di Gowa pada tahun 2021, kita tidak bisa mengatakan bahwa jurnalis majalah tersebut melakukan pemerasan dalam menjalankan tugasnya.

Namun itu adalah oknum wartawan atas nama pribadi, bukan perintah organisasi/media/ majalah nasional tersebut, karena media/ majalah nasioanal tersebut secara tegas melarang jurnalisnya melakukan pemerasan atau meminta uang kepada narasumber.

GPK di Yogyakarta selama ini sering menyelenggarakan kegiatan sosial-keagamaan, seperti pengajian bersama, dzikir tahlil, santunan anak yatim, pemberian hewan qurban di daerah terpencil, dll. Saya mengundang wartawan majalah/ media tersebut hadir untuk ikut serta menyaksikan apa yang di laksanakan GPK di tengah masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, PW GPK DIY memberikan pernyataan sebagai berikut :

1.Kepada seluruh pengurus, kader, anggota, dan simpatisan GPK DIY untuk tidak terprovokasi dengan pemberitaan dari majalah nasional yang provokatif, mengadu domba, dan memfitnah.

2.Meminta kepada Majalah tersebut untuk mencabut berita/tulisan yang mendiskreditkan GPK.

3.Menghimbau kepada seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan GPK untuk tidak terpengaruh dengan berita/tulisan dari Majalah tersebut, dengan terus melanjutkan kegiatan-kegiatan positif yang selama ini telah kita lakukan seperti pembagian ta’jil, buka puasa, pengajian, pemberian santunan kepada anak yatim, dan kegiatan2 sosial lainnya.

4.Kepada seluruh elemen masyarakat di Yogyakarta, marilah kita saling menjaga dan menciptakan suana yang kondusif, terlebih saat ini kita berada di Bulan Ramadhan, waktunya kita untuk memperbanyak amal ibadah.

5.Dengan adanya pernyataan resmi ini,PW GPK DIY berharap masyarakat luas tahu dan paham apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Share this post