Datuk Emron Tasyakuran Harlah 41 Tahun GPK

Tasyakuran Harlah 41 Tahun, Datuk Emron Ceritakan Sejarah Berdirinya GPK

GPK.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Gerakan Pemudah Kabah (GPK) menggelar Tasyakuran dan Doa Bersama dalam rangka Harlah ke-41 di Kantor DPP PPP Jakarta, Rabu (29/03/2023). Acara ini dihadiri berbagai tokoh lintas generasi dari awal berdirinya GPK hingga kepengurusan saat ini.⠀

Hadir dalam acara tersebut, Sekjen PPP Gus Arwani Thomafi, Datuk Emron Pangkapi, KH. Lukman Hakim Hasibuan, H. Doni Tokan, Ketua MPO Andi Suryawijaya, Plt Ketum dan Sekjen GPK. Serta beberapa anggota DPR RI seperti H. Amir Uskara dan H. Muhammad Aras⠀

Plt Ketua Umum GPK Imam Fauzan Amir Uskara dalam sambutannya menyampaikan harapan agar banyak kader GPK yang maju dalam pileg 2024 nanti. ⠀

“Saya berharap 2024 nanti muncul kader-kader GPK yang terpilih menjadi anggota DPR RI, kita adalah banom tertua di PPP karenanya GPK harus menjadi yang terbanyak menyumbang anggota DPR RI pada 2024 nanti” tegas fauzan.⠀

Sementara itu Datuk Emron Pangkapi dalam sambutannya menceritakan dengan detil tentang sejarah berdirinya GPK 41 tahun silam.⠀

“GPK didirikan pada masa Ketua Umum H. Djaelani Naro tanggal 29 maret 1982 atau seminggu sebelum meletusnya gunung galunggung di Tasikmalaya pada 5 Mei 1982. Karenanya pada pidato peresmian GPK beliau berkata dengan lantang : GPK besarlah meledaklah, meledaklah seperti gunung galunggung..!” tutur datuk emron berapi-api.⠀

Datuk Emron melanjutkan ceritanya bahwa GPK sempat vakum karena mengalami kekisruhan internal dikarenakan desakan orde baru agar seluruh ormas menerima asas tunggal Pancasila.⠀

“Setelah beragam peristiwa yang menyudutkan GPK pada order baru, maka pemerintah memerintahkan seluruh ormas harus berasaskan tunggal yaitu pancasila. Dan hal ini menjadi polemik di internal GPK” tutur beliau.⠀

Pandangan pengurus terbelah, pengurus yang moderat setuju azas tunggal namun disisi lain ada yang tidak setuju dan menolak keras.⠀

“Setelah 2 tahun kekisruhan di internal GPK, maka pengurus yang moderat dan menerima azas tunggal mendirikan GMP (Generasi Muda Persatuan) sementara GPK yang menolak azas tunggal tiarap dan vakum hingga setelah reformasi. Ini membuktikan bahwa GPK selalu hadir didepan dalam keberpihakan terhadap rakyat, hadir didepan untuk membela kepentingan partai.” Tutup Datuk Emron⠀

Share this post